Sabtu, 06 Agustus 2011

Artikel Anak Bangsa: Berani Mengorbankan Harta Yang Paling Berharga

Artikel Anak Bangsa: Berani Mengorbankan Harta Yang Paling Berharga

Berani Mengorbankan Harta Yang Paling Berharga

Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” ” Kejadian 22:2
*courtesy of PelitaHidup.com
Kisah Abraham yang diperintahkan Tuhan untuk mempersembahkan anaknya Ishak sebagai korban persembahan merupakan kisah yang sangat sering kita dengar. Kisah ini mempunyai makna yang sangat dalam yang dapat menggambarkan betapa besarnya iman percaya Abraham sehingga dia disebut sebagai bapa orang beriman.

Abraham sendiri juga merupakan manusia biasa yang ketika dijanjikan Tuhan akan menjadi bapa segala bangsa dan mempunyai banyak keturunan di muka bumi ini, tidak langsung percaya begitu saja. Bahkan Abraham sempat mengambil keputusan untuk mengambil jalan singkat dengan mengambil Hagar sebagai istrinya supaya beroleh keturunan.

Tetapi Tuhan mempunyai rancangan sendiri bagi Abraham, sehingga hanya melalui rahim Sara-lah diberikannya keturunan bagi Abraham yaitu Ishak. Ishak menjadi anak yang sangat disayanginya karena Abraham yakin bahwa melalui anak inilah keturunannya akan menjadi sangat banyak.
*courtesy of PelitaHidup.com
Dapat dipahami betapa kagetnya ketika Tuhan meminta Abraham untuk mempersembahkan Ishak, yaitu keturunan satu-satunya, sebagai korban. Perasaan yang campur aduk seperti takut, gelisah, kuatir, marah, kecewa dan lainnya, pasti memenuhi hati Abraham.

Tetapi kita tidak melihat Abraham menunjukkan hal itu. Karakter yang baik telah terbentuk dalam dirinya. Dan itu dibuktikannya melalui sikap dan tindakannya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Banyak hal yang kita alami dalam kehidupan kita merupakan proses yang Tuhan ijinkan terjadi agar setiap janji-janji Tuhan dapat digenapi dalam hidup kita.

Proses-proses yang kita lalui merupakan bagian dari pembentukan karakter yang sedang Tuhan kerjakan, sebagaimana yang Tuhan lakukan kepada Abraham. Ada hal-hal yang berharga dalam hidup kita perlu kita lepaskan agar mata kita dapat tetap tertuju kepada Tuhan.
*courtesy of PelitaHidup.com
.

Mari kita belajar dari Abraham beberapa poin penting yang dia lakukan sehingga dia berani mengorbankan Ishak yang pada saat itu merupakan harta yang paling berharga bagi dirinya:

1. Taat

“Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.” Kejadian 22:3

Abraham tidak membantah atau bahkan tidak mengeluarkan satu pertanyaanpun kepada Tuhan mengapa Tuhan memerintahkan hal itu. Mungkin saja perasaan Abraham bergejolak saat itu. Tetapi dia tidak menunjukkan atau melampiaskan perasaannya sedikitpun. Malah dengan penuh penundukan diri dia melakukan apa yang Tuhan perintahkan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketaatan sangat penting kita lakukan. Banyak hal yang Tuhan inginkan agar kita lepaskan karena hal-hal tersebut dapat mengalihkan pandangan kita kepada Tuhan.

Segala kenikmatan, kesenangan, hobi, pekerjaan dan apapun yang kita anggap berharga, bukan merupakan hal utama dalam hidup kita. Tuhan tidak melarang kita untuk dapat menikmati semuanya itu. Tetapi Tuhan ingin agar kita rela mengorbankan apa yang kita anggap berharga, dan mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan.

Masing-masing dari kita mengetahui apa yang paling berharga dalam hidup kita. Bisa juga hal itu merupakan harta, pekerjaan/bisnis, keluarga kita sendiri, pasangan/pacar atau mungkin anak kita seperti halnya Abraham. Ada saat-saat dimana Tuhan ingin agar kita tidak memegangnya seerat mungkin, tetapi melepaskannya dan menyerahkannya kepada Tuhan.

.
2. Iman

“Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: “Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu.” ” Kejadian 22:5

Kalau kita memperhatikan dengan seksama ayat di atas, Abraham mengatakan bahwa, “kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu”. Dia tidak mengatakan, “kami akan sembahyang, sesudah itu saya kembali kepadamu”.

Walau belum mengetahui apa yang akan terjadi, Abraham tetap beriman bahwa Tuhan pasti akan memberikan jalan keluar atas masalah yang dihadapinya. Ya, Abraham tahu bahwa anaknya akan mati untuk dijadikan korban. Abraham tahu jika anaknya jadi korban, maka dia tidak akan pulang kembali bersama dengan anaknya.

Tetapi di sini kita lihat bahwa Abraham mengandalkan iman percayanya kepada Tuhan. Apa yang telah dijanjikan Tuhan bahwa melalui Ishak-lah keturunannya akan menjadi banyak di muka bumi ini, tetap dipegangnya. Dan Abraham tahu kalau Tuhan telah berfirman, maka Dia sanggup untuk melaksanakannya dan pasti akan digenapi.

Seberapa banyak janji Tuhan yang telah kita terima selama kita mengenal Kristus dalam hidup kita? Seberapa banyak kita tetap beriman bahwa Tuhan pasti akan menggenapinya dalam hidup kita? Tidak peduli seberapa berat masalah yang kita hadapi, Tuhan tetap memegang kendali atas hidup kita.

Kita dapat melihat semakin Abraham melangkah ke tempat pengorbanan, maka waktu untuk membunuh anaknya semakin dekat. Secara jasmani-pun Abraham tidak melihat jalan keluar baginya. Tetapi dia tetap beriman bahwa Tuhan pasti akan menolongnya.

Mari kita tetap memegang teguh janji-janji yang telah Tuhan berikan bagi hidup kita. Walaupun keadaaan dan kondisi di sekitar kita semakin memburuk dan bahkan tidak seperti yang kita harapkan, biarlah kita mengimani bahwa Tuhan pasti akan menolong kita. Dan janji Tuhan adalah ya dan amin. Dia tidak akan lalai untuk menepati janji-janjiNya.

.
3. Percaya dengan Teguh

“Sahut Abraham: “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.” Kejadian 22:8

Ishak menanyakan dimanakah korban yang akan mereka persembahkan. Dapat kita rasakan betapa sedihnya perasaan Abraham ketika ditanya seperti itu.

Ketika kita dalam kondisi terjepit dan melihat tidak ada jalan keluar, banyak sekali orang-orang di sekeliling kita yang akan bertanya dimanakah Allah kita. Bahkan mereka akan mengejek kita karena kita tidak mendapat pertolongan sedikitpun dari Tuhan.

Hal ini dapat membuat iman kita menjadi goyah. Banyak orang yang tidak tahan pada titik ini sehingga menjadi marah dan kecewa terhadap Tuhan dan terhadap orang-orang di sekelilingnya. Teman, keluarga, isteri dan anak yang bukan penyebab masalah-pun dapat menjadi sasaran amarah kita.

Biarlah kita mau belajar dari Abraham yang tetap teguh percaya kepada Tuhan dan tidak goyah dalam imannya. Abraham tetap bersikap tenang dan yakin. Abraham tidak menjadi marah atas kondisi yang dia alami. Abrahampun tidak kecewa kepada Tuhan, karena dia akan kehilangan hal yang paling berharga.

Tetap teguh dalam iman percaya kita. Tuhan telah menyediakan upah bagi kita yang setia sampai akhir.

.

Tuhan mau agar kita dengan rela berani melepaskan apa yang kita anggap paling berharga dalam hidup kita. Mungkin kita berpikir apa jadinya nanti jika tidak ada jalan keluar? Apa yang akan dikatakan oleh orang lain terhadap kita? Apa yang akan terjadi kepada diri kita? Apa yang akan terjadi terhadap pekerjaan/bisnis kita? Apa yang akan terjadi terhadap keluarga, isteri dan anak-anak kita?

Tuhan tetap pegang kendali atas seluruh aspek kehidupan kita. Jangan takut dan jangan kuatir, karena Tuhan sedang memproses kehidupan kita sehingga kita dapat memiliki karakter seperti Kristus.

Relakan hati kita untuk dapat dibentuk oleh Tuhan. Beranilah untuk mengorbankan apa yang Tuhan minta dari hidup kita. Kita bahkan tidak akan kehilangan sedikitpun di hadapan Tuhan. Kita melihat betapa diberkatinya Abraham setelah dia dengan rela dan berani mempersembahkan hartanya yang paling berharga.

.

“Kata-Nya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri–demikianlah firman TUHAN–:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,

maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.

Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.” ” Kejadian 22:16-18

sumber

Dimanakah Allah Saat Kita Menghadapi Masalah?

Dimanakah Allah Saat Kita Menghadapi Masalah?“Dimana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam ?” Ayub 35:10b

Ketika semuanya baik, kesehatan baik, keuangan cukup atau malah lebih dari cukup, hubungan dalam keluarga baik, pekerjaan baik, pelayanan baik, semuanya baik-baik saja, biasanya kita cenderung memuji Allah dan cepat mengucapkan kata syukur kita kepadaNya.

Namun jika salah satu atau semuanya memburuk, itu bagaikan badai yang sedang mengamuk mendatangi kita, maka kitapun mulai gelisah, ragu, cemas dan mulai bertanya-tanya apakah benar ada Allah yang melihat apa yang sedang terjadi namun terus membiarkan semuanya itu terjadi ?
*courtesy of PelitaHidup.com
Permasalahan dalam kehidupan yang sedang terjadi sering membuat kita gelisah, merasa tidak tentram, bahkan sangat sukar melalui malam-malam tanpa bisa tertidur karena pikiran kita dipenuhi dengan persoalan demi persoalan.

Saat-saat seperti ini membuat kita merasa bahwa bahwa Allah tidak peduli atau tidak memperhatikan kita. Merasakan hidup sendiri tanpa pertolonganNya. Mana Allah? Dimanakah Allah? Apakah Ia sudah melupakan saya? Mengapa dibiarkanNya semua ini terjadi? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul dalam pikiran kita, sehingga kecemasan dan ketakutan cepat mendatangi kita.

Dalam menghadapi masalah seperti ini, kita hendaknya tetap tegar, sebab Allah Maha mengetahui dan memahami keberadaan kita. Jangan mudah putus asa dan patah semangat, tetapi terus berharap kepadaNya. Allah peduli dan selalu siap menolong kita dalam segala perkara. Berikut beberapa hal yang dapat menjawab pertanyaan kita, “Dimanakah Allah itu dan apa saja yang diperbuatnya tatkala kita dalam pergumulan?”
*courtesy of PelitaHidup.com
Dimanakah Allah itu saat kita menghadapi masalah ?
1. Allah Berada Di Dekat Kita

Ketika murid-murid Yesus berada dalam perahu yang sedang menghadapi besarnya gelombang air laut. Tuhan Yesus ada bersama mereka. Dia Allah yang selalu menyertai kita. Allah selalu ada dan berada di tengah-tengah kita saat kita dalam pergumulan. “Jangan takut.”

Kita berpikir bahwa jika memang ada Allah di dekat kita maka tidak akan ada lagi persoalan atau masalah. Mengapa Tuhan ijinkan kita menghadapi pergumulan ini?
*courtesy of PelitaHidup.com
Yang Ia kehendaki ialah supaya kita dapat menyadari bahwa Dia tetap Allah yang tidak pernah membiarkan anaknya. Dia hendak mendidik kita supaya belajar di tengah-tengah pergumulan yang besar, Dia hendak mendidik kita menjadi anak yang kuat dan bertumbuh dalam beriman, Dia tidak membiarkan kita menjadi anak yang manja dan penakut.

“Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-muridnya membangunkan Dia dan berkata kepadaNya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”. Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!”. Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.” Markus 4 : 37-39
*courtesy of PelitaHidup.com
Jangan takut, jangan gelisah, Allah selalu berada di dekat kita. Berserulah kepadaNya dalam setiap kesesakan yang menghimpit dalam kehidupan ini. Datanglah mencari Dia, panggil namaNya, dan mengadulah tentang semua masalah, persoalan yang sedang dihadapi kepadaNya, Dia pasti menolong dan sanggup meluputkan kita.

Lihatlah, badai topan itu tunduk pada perintahNya. Demikianlah setiap badai persoalan yang datang itu akan diselesaikannya, diberikannya jalan keluar bagi kita. Seberat apapun persoalan kita, janganlah menjadi lemah, janganlah takut.

“Tuhan Allahmu ada diantaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan” Zefanya 3:17a
*courtesy of PelitaHidup.com
.
2. Allah Berada Di Daerah Musuh Untuk Memusnahkannya

Kita tentu masih ingat akan kisah bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir dibawah pimpinan Musa. Dengan tongkat Musa laut Tiberau terbelah dua, merekapun dapat menyeberangi laut itu dan ketika pasukan berkuda bangsa Mesir mengejar mereka, tiba-tiba air laut itu berbalik kembali dan menghanyutkan dan menewaskan mereka.

Tuhan berfirman kepada Musa untuk terus berjalan. Tatkala Musa melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya, Tuhan melakukan sesuatu bagi mereka.

“Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: ”Jangan takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan, yang akan diberikannya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja” Keluaran 14:13-14

Allah berada di daerah musuh untuk memusnahkannya. Tuhan berjanji kepada Musa bahwa bangsa Mesir yang dilihatnya sekarang ini tidak akan lagi dilihatnya untuk selamanya karena Tuhan yang akan memusnahkannya, Dia yang akan berperang melawan mereka.

Dengan mengulurkan tangannya ke atas laut Tiberau itu, Musa dapat melihat bagaimana laut itu terbelah dan bangsa Israel itupun dapat berjalan menyeberanginya. Tetapi bangsa Mesir tetap mengejar mereka sampai ketengah laut itu, ketika bangsa Israel telah selesai menyeberang, maka Musa kembali mengulurkan tangannya ke atas laut itu, dan airnya kembali berbalik, laut itu cukup dalam sehingga menenggelamkan kereta-kereta dan tentara orang Mesir itu. Demikianlah Tuhan mencampakkan musuh-musuh mereka yaitu bangsa Mesir itu ke tengah-tengah laut itu. Dengan cara itulah Tuhan berperang bagi Israel dan mengalahkan musuhnya.

Allah meyakinkan umat itu bahwa ia akan bertindak menghabiskan musuhnya, tetapi mereka harus mengikuti apa yang Allah perintahkan yaitu mereka harus terus maju menuju laut dengan iman. Allah yang berperang melawan musuh-musuh kita pada saat kita berjalan dengan iman.

Ketahuilah bahwa Allah tetap menyertai kita dan mengatur pertolongannya untuk kita, sebab itu janganlah kita membalas yang jahat dengan yang jahat. Sekalipun terasa berat dan harus mencucurkan air mata kita harus berusaha melakukan FirmanNya.

.
3. Allah Di Sorga Untuk Mengatur Pembelaan Bagi Kita

Yesus di Sorga untuk mengatur pembelaan bagi kita. Ia menjadi pengantara dan bersyafaat bagi kita.

“Kristus yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk disebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita” Roma 8:34

Yesus di Sorga untuk mengatur pembelaan bagi kita, yaitu:

a). Ia memberi kekuatan

Akan banyak orang yang dikucilkan atau disingkirkan hanya karena nama Yesus tatkala menyebarkan Injil Kristus. Stefanus adalah murid Kristus yang telah mati dilempari batu, bukan karena Stefanus itu orang berdosa atau bersalah tapi karena dia telah menyebarkan Injil. Pada saat itu terjadi penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Bahkan Saulus ikut terlibat untuk menangkap mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mengapa Stefanus menghadapi pergumulan itu ? Dimanakah Allah pada waktu itu sedang terjadi? Mengapa Allah membiarkan Stefanus mati?

Yesus ada di Sorga disebelah kanan Allah dan Stefanus melihat itu, dia melihat kemuliaan Allah. Itu sebabnya Stefanus tidak mengeluarkan kata-kata hujatan, melawan atau membalas perbuatan mereka, bahkan Stefanus mengeluarkan kata-kata pengampunan. Dengan melihat kemuliaan Allah itu, Stefanus menjadi kuat, ia diberi kekuatan oleh Yesus.

“Lalu katanya: “ Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak manusia berdiri di sebelah kanan Allah. Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya:” Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku”. Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.” Kisah Para Rasul 7:56,59-60

Yesus menyambut orang sahidnya yang pertama mati karena Injil, Stefanus telah mengakui Yesus Kristus dihadapan sesama umat manusia dan mempertahankan imannya. Yesus mengakuinya dihadapan Bapa Sorgawi, selaku juru syafaat dan pengantara kita dengan Bapa.

Berharap kepada Tuhan adalah mempercayakan sepenuhnya kehidupan kita kepadaNya. Dia akan memberikan kekuatan ditengah-tengah kelelahan, kelemahan, penderitaan dan pencobaan yang sedang kita dihadapi. Dia akan memberikan jalan keluar, jawaban ataupun hikmat dari segala persoalan kita sehingga kita dapat mengatasinya. Dia akan memberikan kemampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan kita bagaikan burung rajawali yang terbang naik ke langit serta diberikanNya juga kesanggupan untuk berlari tanpa merasa lelah dan letih untuk terus berjalan maju.

Tetaplah nantikan Tuhan dalam hidup kita, nantikan Tuhan dalam setiap persoalan kita untuk mendapatkan kekuatan yang baru dariNya. “Tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan yang baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah”, Yesaya 40:31.

b). Ia menyediakan pertolongan

Setelah nabi Elia melakukan pelayanan dengan berpihak kepada Allah dan melawan kemurtadan maka Allah memberi pertolongan kepada nabi Elia ketika ia berada di lembah Kerit. Allah telah mengatur pertolongan itu melalui burung gagak dan seorang janda supaya Elia mendapat makanan yang cukup pada masa kekeringan itu.

“Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana. Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman Tuhan, ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu. Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu. Maka datanglah firman Tuhan kepada Elia. “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.” 1 Raja-Raja 17 : 4-9

Allah pengatur segalanya, apa saja dapat digerakkanNya untuk memberikan pertolongan bagi orang yang percaya kepadaNya. Untuk memelihara hidup Elia disediakannya segala kebutuhannya, dengan memakai burung gagak, dengan perantara janda miskin di Sarfat.

Kadang-kadang kesukaran bisa saja datang sekalipun kita hidup dalam kehendak Allah. Tapi kita jangan cemas dan takut sebab pada masa atau saat kita membutuhkan sesuatu, Allah akan menyediakan dan memberikan pertolongan itu bagi kita, dengan caraNya yang tidak dapat kita mengerti dan duga.

Ia menciptakan segala yang ada, Ia yang pengatur segalanya dan segala sesuatu dapat diperintahkanNya serta segala sesuatu itu ada dibawah kendali dan kehendakNya. Percayalah bahwa pertolonganNya tidak pernah terlambat. Percayalah kepadaNya maka Ia akan bertindak.

“Adalah baik menanti dengan diam pertolongan Tuhan” Ratapan 3:26

c). Ia memerintahkan malaikatNya untuk menolong kita

Malaikat adalah roh yang melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan. Kata “malaikat” dalam bahasa Ibrani “Malak”, bahasa Yunani “Angelos” yang berarti “pesuruh”. Para malaikat adalah pesuruh atau hamba sorgawi Allah dan para malaikat melaksanakan kegiatan di bumi atas perintah Tuhan.

“Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?” Ibrani 1:14

Daniel adalah salah satu dari tiga orang pejabat tinggi yang diangkat oleh Raja Darius, dan kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggung jawaban. Daniel melebihi mereka semua karena ia memiliki roh yang luar biasa. Para pejabat tinggi dan para wakil raja mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan tetapi mereka tidak menemukannya, mereka tidak mendapat alasan apapun untuk menyatakan kesalahan Daniel, karena Daniel setia dan tidak pernah lalai melakukan tugasnya.

Kemudian mereka sepakat untuk menjebak Daniel dalam hal ibadahnya. Mereka menyusun kesepakatan bersama agar semua penguasa, wakil raja, dan para menteri ditetapkan suatu larangan agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa kecuali raja, maka akan dilemparkan ke dalam gua singa. Daniel tidak mengindahkan larangan itu, tetapi tiga kali sehari ia berdoa. Bergegaslah orang-orang menghadap raja supaya Daniel dihukum seperti yang sudah ditetapkan itu, maka rajapun dengan sedih memerintahkan supaya Daniel dimasukkan ke dalam gua Singa itu.

Setelah bangun pagi raja pergi ke gua singa hendak mengetahui bagaimana nasib Daniel.

“Dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: “Daniel hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kau sembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?”. Lalu kata Daniel kepada raja: ”Ya raja, kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikatNya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-ngapakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya: tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan” Daniel 6:21-23

Dan bergembiralah raja mendengar ucapannya, kemudian ia ditarik keluar dari gua singa itu dan tidak terdapat luka apapun pada Daniel. Kemudian raja Darius mengirim surat kepada semua orang supaya mereka harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup dan kekal untuk selama-lamanya. Bahkan melalui pergumulan yang dihadapi oleh Daniel tersebut, raja Darius dapat mengenal Allah.

Contoh lain ialah ketika Petrus ditangkap dan ditahan dipenjara, jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.

”Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus” Kisah Para Rasul 12: 7

Allah membebaskan Petrus dengan mengirimkan malaikat untuk melepaskan belenggu rantai yang dikenakan padanya.

Para malaikat Tuhan melaksanakan banyak kegiatan di bumi atas perintahNya. Malaikat menyelamatkan manusia, mengamati, melindungi umat Tuhan dari bahaya, membantu kita untuk berperang melawan kuasa setan dan membawa orang yang selamat ke sorga. Bahkan para malaikat Tuhan akan datang bersama dengan Yesus Kristus ketika Ia akan kembali.

Kesetiaan kita pada Allah tidak menjamin kebebasan dari kesulitan, penyakit, dan penderitaan dalam kehidupan orang percaya. Banyak contoh yang lain dari orang yang saleh mengalami penderitaan yang cukup hebat karena berbagai alasan, misalnya : Yusuf, Daud, Ayub, Yeremia, Paulus dan lain-lain.

Dibalik penderitaan yang mereka alami ada rencana besar Allah yang hendak dinyatakanNya lewat hidup mereka. Misalnya, semua penderitaan dan ketidakadilan yang pernah dialami oleh Yusuf dari saudara-saudaranya dan orang Mesir itu adalah menjadi bagian dari rencana Allah. Allah tetap menyertai Yusuf, yang akhirnya Yusuf menjadi orang paling terpenting yang dipakai Tuhan untuk memberkati saudara-saudaranya serta kehidupan banyak orang.

Allah menginjinkan penderitaan atau masalah terjadi tidak berarti bahwa Allah menyebabkan semua itu, Allah tidak pernah menyebabkan kejahatan ataupun masalah terjadi, tetapi Ia mengijinkannya terjadi dan mengarahkannya serta menguasainya supaya hal itu dapat mengerjakan kehendakNya yang baik.

Allah turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan maksudNya yang terbaik, jika kita tetap percaya pada FirmanNya dan tetap mengasihiNya dengan melakukan FirmanNya. Seberat apapun badai pergumulan hidup ini, ingatlah kepada Allah sebagai satu-satunya sumber pertolongan itu. Bahkan sekalipun ada rancangan jahat orang lain dalam masalah yang kita hadapi, jangan cemas dan takut, sebab Allah selalu hadir dalam setiap perkara kita, Dia pembela umatNya.

“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekanya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” Kejadian 50:20

Tuhan sangat memahami apa yang harus ia perbuat kepada kita. Kita tidak perlu berpikir bahwa Tuhan harus seperti yang kita mau, kita tidak bisa mengatur Tuhan. Tuhan selalu berada di tempat yang tepat. Jangan gelisah dan cemas menghadapi semua badai permasalahan, tetaplah berdoa serahkan semua persoalan itu padaNya, nyanyikanlah pujian kepadaNya sepanjang hari dan laluilah hari-hari dalam hidup ini bersama Tuhan. Tetap percayalah kepadaNya! Ia akan memberi kekuatan dan pertolongan kepada kita. Percayalah!

”Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka” Ibrani 7:25

“Seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku menyertai Engkau; Aku tidak akan membiarkan Engkau dan tidak akan meninggalkan Engkau” Yosua 1:5b

“Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat” Wahyu 1:3

sumber

Sabtu, 07 Agustus 2010

Tuhan melepaskan saya dari ikatan Rokok

Kesaksian ini juga saya tulis di website gereja CCA Medan

Awal keterikatan pada rokok.

Saya adalah seorang laki-laki yang pernah dibelenggu oleh ikatan Rokok selama lebih kurang sembilan Tahun. Awal mula kebiasaan merokok muncul adalah akibat dari pergaulan yang kurang baik. Kebiasaan merokok ini muncul ketika saya menginjakkan bangku kuliah di pertengahan tahun 1993. Kebiasaan berkumpul, bercengkrama dengan orang-orang yang mengisap rokok membuat saya suatu ketika ingin mencoba bagaimana rasanya merokok. Jadi benarlah apa yang tertulis dalam 1 Kor 15 : 33 : ”Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik”.
Saat pertama sekali mengisap rokok memang terasa pahit bahkan membuat kepala terasa pusing dan denyut-denyut. Namun disamping hal itu ada imajinasi yang muncul yang susah saya ceritakan yang membuat saya merasa jantan dan bangga akan penampilan saya, hal ini tentunya membuat saya ingin terus mencobanya. Sekarang saya menyadari bahwa perasaan itu datangnya dari Iblis yang sedang mencoba untuk menjerat dan mengikat kita. Hal ini juga pernah dialami oleh Tuhan Yesus tatkala Dia dicobai oleh Iblis. Iblis menunjukkan keindahan dunia ini kepada Tuhan Yesus, namun Tuhan Yesus tahu bahwa iblis sedang mencoba untuk menipu Dia (Mat.4:8).
Saya pikir itulah yang saya alami pada saat saat pertama saya merokok.Iblis sedang menunjukkan imajinasi-imajinasi indah, namun pada waktu itu saya tidak tahu bahwa itu tipuan iblis dan saya kalah. Lama kelamaan rokok sudah menjadi kebutuhan pokok saya bahkan saya menjadi terikat begitu kuat. Tanpa rokok saya tidak akan merasa nyaman. Rokok lebih penting dari pada makanan, lebih baik tidak makan dari pada tidak merokok. Iblis menang dengan caranya yang curang. Dia telah menipu saya. Sekarang saya menyadari bahwa kekalahan saya waktu itu karena saya sama sekali tidak mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang firman Tuhan dan tidak mengetahui gerakan-gerakan dan cara kerja Iblis. Persis seperti apa yang tercatat dalam Mazmur 19:8 : “Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman”. Dari ayat ini saya mengambil kesimpulan jika kita rajin membaca dan merenungkan firman Tuhan, kita akan terhindar dari jerat dan tipu daya si Iblis.


Apa yang diinginkan Iblis Jika kita terikat dengan rokok?

1. Menghancuran dan membunuh kita.
Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Iblis ingin mencuri hidup kita dari Tuhan, bukan hanya itu bahkan ia pun ingin membunuh kita perlahan-lahan.

Iblis telah mencuri hidup adam dan hawa dengan membujuk hawa untuk memakan buah pengetahuan tentang yang baik dan jahat (Kej 3 :4-5), demikianlah ia juga ingin mencuri hidup kita bahkan membunuh secara perlahan dengan menawarkan rokok. Terbukti secara medis rokok dapat menyebabkan penyakit yang membawa kepada kematian yaitu jantung dan kanker.

Maz 107:17-18. Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka; mereka muak terhadap segala makanan dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut.

Memang benar, pada saat masih terikat dengan rokok tubuh saya mudah dilanda sakit penyakit. Bahkan tubuh saya sangat kurus. Berat badan saya hanya mencapai 49 Kg sementara tinggi badan saya 170 cm. Tapi syukurlah pada Tuhan, Dia melepaskan saya sebelum saya mengalami ketiga penyakit yang saya sebut diatas.




2. Mencegah Roh Allah berdiam dalam hidup kita.

1Kor 3:16. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
1 Kor 6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

Dari ayat diatas diketahui bahwa tubuh kita adalah tempat berdiamnya Roh Kudus. Roh Kudus hanya mau berdiam ditempat yang bersih dengan kata lain tempat kudus. Dengan memasukkan asap rokok berarti kita memasukkan kotoran-kotoran kedalam tubuh kita. Dan hal itu membuat Roh Allah tidak mau masuk dalam hidup kita. Ini berarti bahaya! karena kita hidup tanpa adanya penjagaan dan perlindungan dari Tuhan. Dan siap-siaplah untuk menjadi bulan-bulanan iblis.

Dengan pertolongan Tuhan ikatan Rokok akhirnya Lepas

Sebenarnya sejak tahun 2001, saya dua kali berusaha untuk menghentikan rokok karena pada saat itu saya sedang mendekati seorang wanita yang saya tahu tidak suka melihat pria perokok. Maklumlah wanita itu anak seorang hamba Tuhan. Dan saya melayani bersama-sama dengan dia diperusahaan tempat kami bekerja. Dia bagian koordinator kerohaniaan sementara saya pemain musiknya. Seingat saya, dulu saya pun berdoa untuk berhenti merokok, tapi dua kali berusaha, dua kali pula saya gagal bahkan akhirnya wanita itu pun lepas begitu saja. Intinya, motivasi saya saat itu karena untuk mendapatkan seorang wanita.

Yak 4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

Pertengahan tahun 2001 saya mulai tekun beribadah kepada Tuhan dan mulai aktip pengajaran firman Tuhan di gereja CCA Medan. Disinilah awal dari keubahan hidup saya. Pengajaran firman membawa perubahan besar dalam hidup saya. Saya senantiasa merasa rindu untuk beribadah. Saya berusaha untuk tidak pernah absen mengikuti jadwal ibadah yang ada. Namun setiap kali ibadah dan setiap kali ada rokok dikantong saya, saya merasa tidak tenang dan merasa bersalah. Sampai dirumah saya mengurung diri dan berdoa mohon ampun kepada Tuhan, bahkan rokok itu saya buang. Tapi iblis terus mengikat saya dan berusaha untuk tidak melepaskan saya dari rokok. Setelah beberapa waktu dimana rasa bersalah itu hilang saya kembali membeli rokok. Dan setiap muncul rasa tidak tenang saya membuangnya lagi. Demikianlah terjadi hingga beberapa waktu.

Awal tahun 2002 saya tidak tahan lagi dengan keadaan seperti itu dan pada suatu malam (saya tidak ingat tanggalnya) saya berdoa dan memohon kepada Tuhan. Sejak malam itu saya terus berdoa untuk berhenti merokok setiap malamnya sebelum tidur sampai saya benar-benar berhenti. Doa saya kira-kira begini : “Tuhan, Engkau tahu, bahwa rokok membuat batin saya tersiksa. Engkau tahu sudah dua kali saya berusaha untuk berhenti namun gagal. Tuhan, tolong saya untuk benci melihat rokok karena saya ingin hidup kudus dihadapanMu”.

Itulah kira-kira potongan doa yang saya ucapkan setiap malam dan hal itu terus berlanjut sampai akhirnya pada suatu hari di bulan Mei tahun 2002 saya putuskan untuk berhenti total. Saya dapat mengambil keputusan itu karena saya tahu bahwa Tuhan sudah memberi saya kekuatan untuk berhenti. Awalnya memang sangat sulit sekali karena iblis selalu mengingatkan kembali kenikmatan-kenikmatan merokok. Tapi puji Tuhan, Tuhan memberi kekuatan kepada saya dan selalu mengingatkan saya firman Tuhan yang berkata begini : Luk 9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Firman ini senantiasa mengingatkan saya agar tetap bertahan karena saya mau benar-benar menjadi pengikut Tuhan. Dan satu hal saya yakini jika kita berdoa dan doa yang kita naikkan itu akhirnya kita pakai untuk memuliakan Tuhan maka Tuhan pasti akan menjawab doa kita.

Yak 5:16b Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Doa yang benar memang sangat besar kuasanya. Doa sanggup melepaskan kita dari segala belenggu/ikatan. Rasul paulus dan silas pun pernah mengalami ini. Mereka dilepaskan dari belenggu rantai ketika mereka menaikkan doa dan pujian.

Kis 16:25-26. Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.

Doa dan puji-pujian sanggup melepaskan kita dari ikatan iblis. Oleh sebab itu jika anda mau dilepaskan dari ikatan yang membelenggu anda saat ini, serahkan hidup anda kepada Tuhan, mari berdoa dengan benar dan naikkan puji-pujian bagi Allah. Doa yang benar akan mengguncangkan kekuatan iblis yang mengikat anda sehingga ikatan anda lepas dan anda terbebas.

Demikianlah kesaksian saya, semoga berguna bagi anda yang ingin menghentikan kebiasaan merokok. Biarlah melalui kesaksian ini nama Tuhan yang dimuliakan. Tuhan memberkati kita.


posted by Oky Kristafian

Sabtu, 12 Juni 2010

cara cepat mematikan komputer

Memang bagi sebagian orang belum begitu tau bagaimana cara mematikan atau shut down dengan cara cepat. Padahal dengan cara ini bisa menghemat waktu. bAGi mereka yang sudah tau saya rasa anda tidak perlu untuk melanjutkan membaca attikel saya ini. saya ijinkan anda untuk menutup situs blog saya ini, untuk BER ALIH kesitus lainnya.
bagaimana pun saya tetap berterima kasih atas kunjungan anda.
dan bagi anda yang masih berminat untuk membaca artikel saya ini, saya akan berikan triknya.
berikut selengkap nya: :

1. Keluarkan semuaTab yang ada di komputer.
2. Langsung anda klik Window - U U

1. Ada Juga trik cepat dengan meRestat komputer.
2. Untuk melakukan Restart, klik Windows - UR
3. Tunggu proses nya
4. Eh kok mati??????


Kami Sangat Membutuhkan Kritik dan Saran Yang Mendukung Untuk Lebih Baik

posted by OKY KRISTAFIAN
tanggal 13 Juni 2010

Untuk Bantuan dan keluan Hubungi Saya Haya di okykristafian@yahoo.com

SEMOGA BERMANFAAT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!



bILa aNDA iNGIN Mengetahui Berbagi TRIk PhotoShop KLIK DISINI

Bookmark and Share





Bookmark and Share